Profil Desa Bantar

Ketahui informasi secara rinci Desa Bantar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bantar

Tentang Kami

Profil Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Temukan potensi agraris dataran tinggi, pesona wisata alam Curug Pitu, serta dinamika sosial masyarakat dan upaya pembangunan infrastruktur di gerbang kawasan Dieng yang sejuk dan subur.

  • Pusat Agrikultur Dataran Tinggi

    Desa Bantar merupakan lumbung hasil pertanian berkualitas seperti sayuran, salak, dan kopi, yang menjadi tulang punggung perekonomian warga.

  • Daya Tarik Wisata Alam

    Keberadaan Curug Pitu menjadi magnet wisata utama yang menawarkan keindahan alam air terjun bertingkat dan dikelola oleh masyarakat setempat.

  • Tantangan Infrastruktur dan Bencana

    Wilayah ini menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur jalan yang vital bagi ekonomi serta kerawanan bencana longsor yang membutuhkan perhatian berkelanjutan.

Pasang Disini

Terletak di lereng pegunungan yang menjadi penyangga kawasan Dataran Tinggi Dieng, Desa Bantar di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, menampilkan profil wilayah yang unik. Desa ini memadukan potensi agrikultur yang subur dengan pesona wisata alam yang mulai dikenal luas. Sebagai salah satu desa di ketinggian, Bantar tidak hanya menawarkan udara sejuk dan pemandangan permai, namun juga menjadi cerminan denyut kehidupan masyarakat agraris yang dinamis dalam menghadapi tantangan zaman, terutama terkait infrastruktur dan mitigasi bencana.

Desa Bantar menjadi salah satu simpul penting di jalur utara Banjarnegara, berperan sebagai penghasil komoditas pertanian sekaligus gerbang menuju beberapa destinasi lain di sekitarnya. Dengan topografi berbukit dan tanah yang subur, kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pertanian. Di sisi lain, potensi pariwisata yang dimiliki, khususnya air terjun, mulai membuka babak baru dalam diversifikasi ekonomi desa, menjanjikan masa depan yang lebih sejahtera jika dikelola dengan optimal.

Lokasi Geografis dan Kondisi Demografis

Secara administratif, Desa Bantar merupakan bagian dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dengan kode pos 53457. Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Bantar, luas wilayah desa ini mencapai 425,478 hektare. Wilayahnya yang berbukit-bukit berada pada ketinggian rata-rata di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya kawasan beriklim sejuk yang cocok untuk pertanian hortikultura.

Letak Desa Bantar cukup strategis dan berbatasan langsung dengan beberapa desa lain. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Kubang. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pandansari, yang masih dalam satu kecamatan. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suwidak dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Purwodadi serta Desa Gumelar yang masuk dalam wilayah Kecamatan Karangkobar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara dalam publikasi "Kecamatan Wanayasa Dalam Angka", populasi di wilayah ini menunjukkan kepadatan yang moderat. Data kependudukan yang terus bergerak menunjukkan komposisi penduduk yang didominasi oleh kelompok usia produktif. Kepadatan penduduknya, jika dihitung dari luas wilayah, masih tergolong renggang, mencerminkan karakteristik pemukiman pedesaan di area pegunungan dengan lahan pertanian yang luas. Mayoritas penduduk tersebar di dusun-dusun yang terhubung oleh jalan desa.

Potensi Ekonomi: Pertanian Sebagai Tulang Punggung

Sektor pertanian ialah napas utama perekonomian Desa Bantar. Kondisi tanah vulkanik yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra penghasil beragam komoditas pertanian. Sayur-mayur seperti kubis, kentang, tomat, dan cabai tumbuh subur di ladang-ladang milik warga. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Selain sayuran, Desa Bantar dan Kecamatan Wanayasa pada umumnya dikenal sebagai penghasil buah salak. Salak dari daerah ini memiliki cita rasa yang khas dan menjadi salah satu komoditas unggulan. Perkebunan salak terhampar luas, dikelola oleh masyarakat secara turun-temurun. Kopi juga menjadi komoditas lain yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Ditanam di ketinggian yang ideal, kopi dari Wanayasa berpotensi menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Peternakan juga menjadi sektor pendukung yang signifikan. Sebagian warga memelihara ternak seperti domba, kambing, dan sapi. Domba Batur (Dombat), persilangan domba lokal dengan Merino yang menjadi ikon Banjarnegara, juga mulai dikembangkan oleh beberapa peternak di wilayah ini, mengingat kesesuaian kondisi alamnya. Kegiatan ekonomi ini diperkuat oleh keberadaan pasar desa dan kelompok-kelompok tani yang aktif dalam mengelola hasil panen dan mencari akses pasar.

Pesona Wisata Alam: Daya Tarik Curug Pitu

Di samping pertanian, Desa Bantar menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa, yaitu Curug Pitu. Nama "Curug Pitu" berasal dari bahasa Jawa yang berarti air terjun tujuh, merujuk pada karakteristik air terjun ini yang memiliki tujuh tingkatan atau undakan. Meskipun tidak semua tingkatan mudah diakses, pesona air terjun utamanya sudah cukup untuk memikat pengunjung.

Curug Pitu menawarkan keindahan alam yang masih asri. Suara gemuruh air yang jatuh di antara tebing bebatuan dan hijaunya pepohonan menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan. Lokasinya yang tersembunyi menuntut sedikit usaha untuk mencapainya, namun perjalanan tersebut terbayar lunas dengan pemandangan yang disajikan. Pengelolaan objek wisata ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka berupaya menyediakan fasilitas dasar bagi pengunjung sambil terus menjaga keaslian dan kebersihan lingkungan.

Pengembangan Curug Pitu sebagai destinasi agrowisata menjadi salah satu visi pemerintah desa. Dengan memadukan keindahan alam air terjun dan pengalaman memetik hasil pertanian seperti salak atau melihat proses pengolahan kopi, Desa Bantar memiliki peluang besar untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial masyarakat Desa Bantar sangat kental dengan nilai-nilai agraris dan budaya Jawa. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga kuat, terlihat dalam berbagai kegiatan desa seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum. Mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam, sehingga kegiatan keagamaan turut mewarnai ritme kehidupan sehari-hari.

Dalam aspek budaya, kesenian tradisional seperti Ebeg atau kuda lumping yang merupakan bagian dari kebudayaan Banyumasan juga sesekali ditampilkan dalam perayaan atau hajatan tertentu. Kesenian ini menjadi salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan oleh generasi muda sebagai bagian dari identitas mereka.

Dari sisi pendidikan dan kesehatan, Desa Bantar telah memiliki fasilitas dasar yang memadai. Terdapat sekolah dasar negeri untuk menunjang pendidikan anak-anak usia sekolah. Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses puskesmas pembantu (Pustu) atau langsung menuju Puskesmas di pusat Kecamatan Wanayasa yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Infrastruktur dan Tantangan Pembangunan

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Desa Bantar yaitu kondisi infrastruktur, khususnya akses jalan. Jalan kabupaten yang menjadi jalur utama perekonomian dan akses menuju desa-desa tetangga seringkali menjadi perhatian utama. Berita dari berbagai media lokal beberapa kali menyorot kondisi jalan yang rawan longsor, terutama saat musim hujan. Struktur tanah yang labil di beberapa titik menjadi ancaman serius bagi kelancaran mobilitas warga dan distribusi hasil bumi.

Pada awal tahun 2024 dan 2025, Pemerintah Desa Bantar, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Eko Purwanto, sempat membuka jalur darurat baru akibat longsor yang menutup akses utama. Upaya ini menunjukkan resiliensi masyarakat dan pemerintah desa dalam menghadapi bencana. Namun penanganan permanen seperti pembangunan talud dan penguatan tebing masih sangat dibutuhkan.

"Akses jalan ini merupakan urat nadi ekonomi kami. Kami sangat berharap setelah pimpinan daerah yang baru terbentuk, penanganan jalan yang masih memprihatinkan ini dapat menjadi prioritas," ungkap Eko Purwanto kepada media pada awal Januari 2025. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi pembangunan infrastruktur yang aman dan memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjamin keselamatan warga.

Visi Menuju Desa Agrowisata yang Tangguh

Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, merupakan potret sebuah wilayah pedesaan di dataran tinggi yang kaya akan potensi namun juga dihadapkan pada tantangan nyata. Kekuatan utamanya terletak pada tanah yang subur dan hasil pertanian yang melimpah, serta pesona alam Curug Pitu yang menjanjikan. Kehidupan sosial yang harmonis dan semangat gotong royong menjadi modal sosial yang kuat untuk pembangunan.

Ke depan, sinergi antara pengembangan sektor pertanian, pariwisata, dan penguatan infrastruktur menjadi kunci untuk mewujudkan visi Desa Bantar sebagai desa agrowisata yang mandiri, sejahtera, dan tangguh bencana. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan dari pemerintah kabupaten, desa yang berada di gerbang Dieng ini memiliki potensi besar untuk berkembang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya secara berkelanjutan.